- Back to Home »
- Titipan kakak »
- Tes Chi Kuadrat Sampel Tunggal (Uji Non Parametrik)
Posted by : Sandiko Djati
Rabu, 10 November 2010

Tes chi kuadrat sampel tunggal adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Tekniknya adalah tipe goodness-of-fit, digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara proporsi populasi, yaitu antara data yang diamati dengan data yang diharapkan (expected) terjadi menurut H0, berdasarkan proporsi yang berasal dari sampel tunggal.

Dapat digunakan untuk data berskala nominal dengan dua atau lebih dari dua kategori.

Teknik X2 menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan sehingga mempunyai kemungkinan besar untuk terjadi di bawah H0. Hipotesis nol dapat diuji dengan :
Dimana :
Oi = banyak frekuensi yang diamati pada kategori ke-i.
Ei = banyak frekuensi yang diharapkan pada kategori ke-i.

i. Menentukan hipotesis
ii. Menentukan tes statistik/ statistik uji
Karena kita akan membandingkan data dari suatu sampel dengan populasi tertentu yang ditetapkan, yang cocok adalah tes satu sampel. Tes X2 dipilih karena hipotesis yang diuji berkaitan dengan suatu perbandingan mengenai frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-kategori yang diskrit.
iii. Menentukan tingkat signifikansi (α)
iv. Menentukan distribusi sampling
Distribusi sampling X2 mengikuti rumus yang tertulis di metode dengan db = k-1.
v. Menentukan daerah penolakan
H0 ditolak jika X2hitung > X2tabel
H0 diterima jika X2hitung ≤ X2tabel
vi. Menentukan keputusan tolak atau terima H0 dan mengambil kesimpulan.

1. Tentukan n = jumlah semua kasus yang diteliti.
2. Tentukan jumlah frekuensi dari masing-masing kategori (k). Jumlah frekuensi seluruhnya = n.
3. Berdasarkan H0, tentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) dari k. Jika k = 2, frekuensi yang diharapkan minimal 5. Jika k > 2 dan (Ei)<5 lebih dari 20%,gabungkanlah k yang berdekatan, agar banyaknya (Ei)<5 dalam k tidak lebih dari 20%.
4. Hitung harga X2 dengan menggunakan rumus :
5. Tentukan derajat bebas, db = k - 1.
6. Gunakan Tabel C (Siegel, 1997), tabel ini untuk pengujian dua sisi. Tentukan probabilitas (p) yang dikaitkan dengan terjadinya suatu harga sebesar X2 untuk harga db yang bersangkutan.
7. Jika p yang diamati ternyata ≤ α , maka tolak H0.

1. Seorang produser dari sebuah perusahaan rekaman melakukan penelitian terhadap genre music yang sedang diminati pasar dari sebuah toko kaset terkemuka. Toko itu menawarkan kaset dengan 4 genre musik : pop, jazz, dangdut, dan rock. Pengukuran dilakukan dengan cara mencatat jenis genre musik dari kaset yang paling banyak terjual setiap hari.
Ujilah hipotesis nol bahwa proporsi setiap jenis genre musik kaset jumlah peminatnya sama! α = 0,01.
Penyelesaian:
Tabel frekuensi jenis genre musik dari kaset yang paling banyak terjual
frekuensi | jenis genre musik dari kaset | Total | |||
pop | jazz | dangdut | rock | ||
Diharapkan | 10 | 10 | 10 | 10 | 40 |
Pengamatan | 19 | 9 | 7 | 5 | 40 |
Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat dihitung harga X2 dengan rumus :
Dengan derajat bebas, db = k-1 = 4-1 = 3.
Lihat Tabel C untuk X2(3) dengan α = 0,01 adalah 11,34.
X2hit (11,6) > X2tabel (11,34) maka tolak H0.
Kesimpulan : terdapat perbedaan penjualan yang signifikan terhadap kaset dengan genre musik tertentu.
2. Sebuah GOR di Semarang membuka pendaftaran untuk 5 cabang olahraga. Seorang analis ingin mengetahui apakah kegemaran masyarakat sama terhadap kelima cabang olahraga tersebut. Datanya adalah sebagai berikut :
Cabang OR | Futsal | Basket | Badminton | Tenis | Karate |
Peminat | 214 | 231 | 182 | 154 | 219 |
Diteliti dengan α = 0,01.
Penyelesaian :
H0 : p1 = p2 = p3 = p4 = 0,2
H1 : sedikitnya ada 2 cabang olahraga yang proporsinya tidak sama dengan 0,2.
Tabel perhitungan :
Cab.OR | Oi | p | Ei | Oi-Ei | (Oi-Ei)2 | (Oi-Ei)2/E |
Futsal | 214 | 0,2 | 200 | 14 | 196 | 0,98 |
Basket | 231 | 0,2 | 200 | 31 | 961 | 4,805 |
Badminton | 182 | 0,2 | 200 | -18 | 324 | 1,62 |
Tenis | 154 | 0,2 | 200 | -46 | 2116 | 10,58 |
Karate | 219 | 0,2 | 200 | 19 | 361 | 1,805 |
Total | 19,79 |
db = 5 – 1 = 4.
Lihat Tabel C untuk X2(4) = 13,28.
X2hit (19,17) > X2tabel (13,28) maka tolak H0.
Kesimpulan : proporsi peminat kelima cabang olahraga tersebut tidaklah sama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBpk mau tanya
BalasHapusBagaimana cara menentukan nilai Ei
Dari contoh yg bpk berikan di atas nilai Ei=10
kenapa gak bs d copy
BalasHapusdapat 0.2 dari mana ?
BalasHapus